Untuk beberapa orang istilah DIY asing bagi telinga kita, sebagian orang sudah terbiasa dengan istilah tersebut. Mungkin kita sering berkunjung ke Ace Hardware, nah di sanalah sering kita baca beberapa produk dengan tulisan DIY. Atau jika anda sering browsing di internet anda mungkin pernah membaca artikel tentang DIY. Istilah DIY atau Do It Yourself sendiri saya kenali waktu saya mengenal Gitar. Lalu apa hubungannya DIY dengan Gitar?. Iya hobi gitar inilah yang membuat saya kenal apa itu DIY. Dimulai dari memasuki komunitas gitaris dan menyerap beberapa informasi dari mereka. Ada kolom atau thread tentang DIY yang berisi tentang skema dan layout PCB dari beberapa rangkaian elektronik dari beberapa efek gitar. Dari sanalah saya menekuni apa yang kami sebut "DIY".
Tanpa sadar sebelum masa itu, saya telah melakukan DIY semenjak saya masih anak-anak. Saya paling suka "mengoprek" apa saja disekitar saya. Bahkan sejak kecil saya paling suka melakukan pembongkaran mainan tanpa bisa memasangnya kembali. Saya mulai menyadari bahwa DIY atau Do it Yourself adalah sebenarnya cara pandang kita untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. Jadi apa itu DIY? Menurut Wikipedia DIY didefinisikan sebagai
Do it yourself (DIY) is building, modifying, or repairing something without the aid of experts or professionals. The popular culture phrase "do it yourself" had come into common usage (in standard english) by the 1950s, in reference to the emergence of a trend of people undertaking home improvement and various other small craft and construction projects as both a creative-recreational and cost-saving activity.
Setahu saya konsep DIY ini populer di Amerika. Beberapa bapak rumah tangga di Amerika sering melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh pekerja profesional dengan tangan dan pikirannya sendiri. Alasan utama mereka melakukan itu karena di Amerika biaya untuk membayar pekerja profesional tersebut sangat mahal. Bagaimana di Indonesia?Secara tidak sadar sebenarnya kita juga sering melakukan DIY di kehidupan sehari-hari.
Misalnya jika ada rem sepeda kita macet, kita memilih untuk memperbaikinya sendiri dibandingkan dengan membawanya ke bengkel sepeda. Atau jika ada kran air kita rusak, kita lebih memilih menggantinya sendiri dibanding memanggil tukang bangunan. Banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan tergantung dengan pengetahuan dan skill kita masing-masing. Misalnya hobi saya adalah ektronika dan memiliki sedikit pengetahuan tentang elektronika, maka saya sebenarnya bisa memecahkan masalah dalam keseharian saya yang berhubungan dengan elektronik. Yang menjadi masalah adalah kemauan dan ketersediaan waktu. Kita semua sadar bahwa tidak semua orang punya waktu luang untuk bisa melakukan DIY. Namun jika kita memiliki waktu luang namun tidak melakukan DIY artinya kita mengalami kendala kemauan. Memang tidak ada salahnya kita membayar orang untuk melakukan pekerjaan tersebut, namun banyak hal yang bisa kita dapatkan jika kita melakukan DIY.
Masalah keuangan merupakan hal penting pertama untuk melakukan DIY. Dengan melakukan DIY kita memiliki peluang untuk menghemat uang. Namun jika DIY ini membutuhkan beberapa peralatan yang mahal, ini juga menjadi hal yang diperdebatkan. Misalnya kita ingin membuat lemari pakaian sendiri, selain kayu kita juga butuh peralatan untuk membuat furniture. Hal lain yang akan kita dapatkan adalah pengetahuan baru. Disamping itu kita akan lebih mengetahui apa yang kita buat atau perbaiki. Misalnya jika kita memperbaiki rem sepeda, kita akan mengerti bagaimana cara kerjanya. Hal kedua inilah yang menurut saya sangat mahal.
Kita tidak perlu menjadi McGyver untuk menjadi hebat. Ini bukan masalah hebat atau tidak namun ini masalah kepuasan. Orang lain juga tidak akan koprol sambil teriak #pret kalau kita berhasil memperbaiki sesuatu. Namun dari konsep DIY inilah orang dapat dinilai kreatifitas, kemandirian, inisiatif, kerajinan, dan kehematannya. Namun jika anda tidak yakin akan membuat rumah anda menjadi lebih baik, sebaiknya lupakanlah konsep DIY ini, cukup siapkan dana yang cukup. Ayo ber-DIY. Jangan takut gagal, mulailah dengan hal-hal paling mudah di sekitar kita. Berkontribusilah dalam rumah anda sendiri, inilah hal terpenting.